Walau Sedikit, Tapi Nyata

Assalamualaikum sahabat bumi, kali ini saya akan bercerita kebiasaan baikku sehari-hari dalam rangka mendukung gerakan hemat energi  serta menjaga lingkungan sekitar kita. Sahabat berhubung saya anak kos sering kali keterbatasan fasilitas  saya temukan disana-sini. Namun ada baiknya juga jika kita sedikit mendapat minim fasilitas dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan tidak mungkin jika kita setiap harinya mendapat kebutuhan fasilitas nanti kita malah semakin tidak puas dan selalu ingin menambah fasilitas bukan?

Hidup sebagai anak kos yang kebetulan mendapat ibu kos yang sangat gemar berbicara tanpa henti nampaknya menjadi pemandangan yang indah tersendiri untuk saya dan teman-teman. Sering kali jika saya dan teman-teman nimbrung  malah yang ada menggosipkan ibu kos yang mereka bilang “ceriwis”. Namun jangan ditiru ya kebiasaan menggosip kami ini.

Dari kos yang sederhana ini saya belajar banyak tentang apa itu memanfaatkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan bukan bersikap berlebihan. Walau memang kadang ya ada rasa memberontak ketika ibu kos terlalu berlebihan dalam memberi peringatan keras untuk menghemat air, pasalnya menggunakan air ini ada batas waktunya lebih dari jam 09.00 air dari PDAM tidak bisa mengalir lagi. Dari sinilah awal saya bersikap bijak dalam menghemat segala sesuatunya.

Berikut tindakan nyata saya dalam mengemat energi :

1.    Hemat Listrik

Sahabat, namanya juga anak kos, yang di sewa hanyalah kamar petak saja tidak lebih. Kebetulan memang saya menghuni kos yang boleh di bilang kos yang sangat istimewa murahnya jadi ya wajar jika saya mendapat fasilitas yang apa adanya juga dari sang pemilik kos. Peraturan yang tepampang di depan pintu kosku yang setiap hari mau tidak mau saya baca karena selalu terlihat di pandangan saya adalah

 “matikan lampu serta peralatan elektronik ketika hendak  bepergian"

Sudah menjadi hal yang wajib dan mutlak aturan itu harus dijalankan, ada baiknya juga kok ternyata jika kita sebelum bepergian mematikan semua barang elektronik, jadi kita tidak perlu kawatir lagi akan terjadi hubungan arus pendek atau merasa ingat-ingat lupa apakah TV sudah mati apa belum. Saya punya tips agar kita bisa menjalankan aksi hemat listrik ini untuk kita semua, yaitu jika sahabat ingin bepergian akan lebih baiknya jika sahabat mendiami rumah matikan saja saklarnya atau aliran listrik yang berasal dari sumbernya langsung, biar kita bepergian dengan hati yang tenang serta  selain itu juga bisa mendukung gerakan hemat pengeluaran bulanan dan juga menghemat energi listrik itu sendiri. Jangan merasa masa bodoh dengan hal kecil seperti ini apalagi berfikir yang konyol

“alah, kenapa saya harus  hemat mereka saja tidak mau hemat  jadi nanti jatah saya diambil mereka dong, mereka jadi semakin punya kesempatan banyak memakai energi listrik semaunya. Enak-enakan aja..!!!”

Jangan berfikir demikian ya sahabat, sedikit atau sekecil apapun tindakan kita entah itu baik atau buruk  pada akhirnya pasti juga akan berimbas kepada diri kita sendiri.

2.    Hemat Air

Sahabat apa yang akan kalian lakukan jika sahabat tinggal disebuah kos yang melarang penghuninya untuk mencuci pakaian dan mencuci kendaraan? Inilah yang saya alami di kos saya. Mungkin satu dua minggu akan merasa tidak nyaman, terlebih saya adalah seorang wanita yang pastinya pekerjaan mencuci adalah pekerjaan yang sangat membantu kita untuk belajar mandiri. Alasan pemilik kos untuk melarang penghuni kos mencuci pakain dan juga kendaraan adalah karena air akan mubajir atau sia-sia banyak terbuang. Boleh juga alasannya, secara tidak langsung memang akan menghemat air.

Namun masih ada pengecualian tentang mencuci pakaian, yang tidak boleh dilakukan adalah mencuci pakaian dalam jumlah yang banyak semisal  satu minggu baru mencuci atau beberapa hari hingga pakaian menumpuk dan wajib hukumnya untuk di laundry. Untuk yang satu ini ibu kos hanya membolehkan mencuci pakain dalam saja hehehee memang sangat mentolelir  ya, setidaknya  kita masih bisa beraktifitas mencuci bukan? Sangat baik sekali peraturannya. Namun jangan dilihat dari sisi negatifnya, mari kita lihat dari sisi positifnya. Peraturan yang demikian tentunya sangat membantu program menghemat air bersih, karena air bersih tentunya semakin lama semakin langka di dapat terlebih di daerah perkotaan seperti ini.

Masih dengan kegiatan menghemat air, di depan pintu kamar mandi masih tepampang jelas tulisan sebesar itu

“matikan kran dan lampu jika sudah tidak digunakan”

dicetak dengan huruf kapital tebal dan bergaris bawah. Berebut kamar mandi adalah hal biasa yang Kami lakukan di pagi hari sebelum berangkat kerja. Lama-kelamaan ternyata peraturan ini menjadi hal yang biasa buat Kami. Jika dulu diawal saya kos di sana saya merasa kaget akan peraturan-peraturan yang sederet itu kini semakin kedepan peraturan yang saya anggap aneh itu secara tidak langsung  malah berdampak positif buat saya.

3.    Hemat Bensin

Demi menjaga keamanan isi dompet, apapaun saya lakukan. Salah satunya yaitu dengan menghemat bensin, karena pengeluaran  untuk membeli bensin ternyata juga memberi dampak  besar juga. Untuk itu saya menggalakan program hemat bensin / BBM, untungnya motor saya bersahabat dengan keadaan alias tidak terlalu boros. Untuk mendukung semua itu, saya memilih kos yang berjarak tidak jauh dari kantor saya jadi penggunaan bahan bakar kendaraan saya bisa saya atur agar tetap menghemat.

Bisa menghemat BBM juga tentunya menghemat pengeluaran. Tapi saya ada tips buat sahabat agar kendaraannya bisa sedikit lebih hemat karena mesinnya terjaga, saya menggunakan pertamax selain bagus untuk mesin menggunakan pertamax juga bisa membantu program pemerintah dalam mengupayakan penghematan energi atau BBM bersubsidi.

Sahabat di atas adalah tiga tindakan nyata  saya dalam dalam mengemat energi versi anak kos. Berikut  ini juga masih ada cerita dari saya yaitu tentang  menjaga lingkungan.

Jika diatas, di kos saya terdapat peraturan tentang menghemat energi, kini saya akan menceritakan sedikit tentang kos saya lagi tentang peraturan kebersihan. Saking mandirinya di tempat  kos saya tidak menyediakan tempat sampah umum, jadi sampah-sampah penghuni kos itu menjadi urusan dan tanggung jawab masing-masing pemilik. Nah, mengapa demikian? Padahal kita sudah bayar kos tapi tidak boleh mencuci, harus hemat air dan terlebih harus mengurusi sampah pula. Maksud dari ibu kos tentunya baik, agar kita berlatih tentang tanggung jawab.

Sampah-sampah yang saya produksi setiap hari tentunya menjadi kewajiban saya untuk membungnya, namun jika tau ada peraturan seperti  ini jangan pernah berfikir untuk membuang sampah sembarangan ya? Karena akan ada denda ketika kita membuang sampah sembarangan, yaitu dendanya adalah akan menerima nasehat panjang kali lebar sama dengan luas dari ibu kos tercinta. Hati-hati juga jangan pernah memunyai niat untuk menitipkan sampah kita ke tong sampah teman sebelah, pasalnya kita tidak kalah kena omelan dari teman kita kurang lebih seperti ini

 “enak aja nitip sampah, pas belum jadi sampah aja aku nggak dikasih makanannya, sekarang tinggal bungkusnya nitip buangnya”

Maka dari itu, memulai diri dengan menjaga kebiasaan yang baik walau dengan sampah juga diperlukan sahabat. Sebab, jika kita peduli dengan hal-hal kecil disekitar kita pastinya juga akan berdampak positif juga untuk kita nantinya. Selain itu jika kita peduli dengan sampah-sampah kita dan di buang ke tempat sampah yang benar maka kita akan mendapati lingkungan sekitar kita yang bersih bebas sampah.

Selain itu menjaga lingkungan juga saya lakukan dengan menghemat penggunaan AC, di kantor tentunya tidak hanya menggunakan  satu atau dua AC saja. Dan setiap harinya selama jam kerja AC-AC itu selalu dinyalakan. Bukan bermaksud sok atau gimana namun saya memilih untuk mematikan AC diruangan saya, karena saya sering membuka pintu ruang kerja saya dan dari luar hawa-hawa AC masuk kedalam ruangan saya, jadi saya rasa sudah cukup dan tidak perlu lagi menyalakan AC pribadi. Kebiasaan saya ini memang kadang sedikit mendapat respon aneh dari teman-teman kerja saya, kurang lebih seperti ini

“Ulie, ulie di kasih AC ya mbok di pakai kok malah dimatikan. Kamu orangnya kok hemat banget ya?” 

Hal itu hanya saya tanggapi dengan senyuman saja. Semoga saja teman-teman saya semakin kedepan semakin sadar akan tindakan yang saya lakukan dengan tujuan untuk menjaga lingkungan sekitar karena terkena udara dari AC saya rasa juga tidak baik untuk kulit kita bisa-bisa karena terbiasa di ruangan ber AC kita malas untuk keluar dan berhadapan langsung dengan matahari. Padahal sinar matahari pagi adalah sinar matahari terbaik untuk kulit kita. Selain itu, air yang menetes dari AC yang kita gunakan tidak baik pula untuk lingkungan, tanah sekitar untuk itu mari kita meminimalisasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.

Sahabat itulah yang dapat saya ceritakan, semoga bermanfaat dan timbul inspirasi juga untuk bertindak menghemat energi dan menjaga lingkungan.
Semoga Bermanfaat :-)

Apakah sahabat memiliki tindakan nyata yang hampir sama dengan saya atau berbeda? yuk ikutan Blogger Contest Sobat Bumi klik disini.

.