Mendambakan Jakarta yang Aman dan Nyaman

Kota Jakarta merupakan kota megapolitan yang sangat padat penduduk. Kota yang menjadi tempat tujuan utama bagi banyak pendatang dari luar Jakarta. Ayah saya misalnya, sejak lulus SD Ayah sudah memantapkan tekat untuk mengadu nasib di Jakarta. Kota yang dipercaya dapat menjadi tempat untuk mencari nafkah. Walau semenjak Lulus SD sampai tahun 2012 Ayah masih menjadi sopir di Jakarta, namun Ayah selalu menggeluti profesi ini dengan enjoy. Fikirnya hanya di Jakartalah Ayah dapat memberi nafkah kepada Ibu, saya dan adik saya.

Sedikit kutipan Ayah ketika sedang di telpon Ibu

“Ntar Bu, lagi macet nanti Ayah telpon balik aja ya kalau sudah sampai kontrakan?”

Tidak pagi, siang maupun malam jalanan kota Jakarta memang tidak pernah sepi. Banyak terjadi kemacetan diman-mana salah satu alasan bagi Ayah kadang jenu menunggu waktunya habis hanya di jalanan.

Dalam hati saya berkata, “Kasian Ayah, beda sama orang Gedhe kalau penting mau lewat tinggal di kawal dan lalu lintas minta aman dan lancar.” Hehehee.. fikiran yang konyol.

Saya memang tidak tinggal di Jakarta, dengan mendengar Ayah bercerita tentang kehidupan beliau di Jakarta, cerita tentang pekerjaanya semua itu hanya satu tujuan mendambakan Jakarta yang Aman dan Nyaman. Dari cerita Ayah, Ayah ingin lalu lintas di Jakarta itu tidak macet sehingga pekerjaan Ayah sebagai sopir tidak habis waktu hanya di jalan. Selain kenyamanan dalam berlalu-lintas, keamanan juga diperlukan. Jalanan yang berlubang segera di tambal dll. Sekian rentetan cerita Ayah ketika ada waktu untuk ngobrol lewat HP. Itu hanya Ayah apakah ada orang lain yang merasakan hal yang sama?

Bukan hanya warga Jakarta saja, mendambakan kota tinggal yang aman dan nyaman pasti juga yang diinginkan banyak orang. Jakarta dengan segudang kesibukannya nyatanya masih menjadi kota pilihan bagi para perantau yang mempercayakan mengadu nasib di Jakarta. Dambaan Jakarta menjadi kota aman dan nyaman bukanlah dambaan yang muluk-muluk. Pemerintah kota Jakarta pastinya juga tidak tinggal diam, setiap hari mereka selalu bekerja menyelesaikan berbagai masalah di kota Jakarta.

Menyinggung pemerintahan Jakarta, baru-baru ini warga Jakarta tengah mengadakan Pilkada. Semoga di Pilkada kali ini bebas dari adanya money politic terhadap semua calon seperti yang dikemukakan politicawave dalam artikel berikut http://politicawave.wordpress.com/2012/07/26/money-politics-no/. Serta isu-isu SARA yang terjadi harus di hindari seperti yang ada di dalam halaman

politicawave dalam artikel http://politicawave.wordpress.com/2012/07/27/isu-sara-dalam-pemilukada-kandidat-dki1-kembali-merebak/. Warga Jakarta yang dikabarkan hampir separuh warganya kehilangan hak pilih seperti yang ada di situs tempo.co dalam artikel berikut http://pilkada.tempo.co/konten-berita/pilkada_dki/2012/07/30/420058/Separuh-Warga-Kehilangan-Hak-Pilih-Tak-Daftar, juga harus diperhatikan. Semoga dari hasil yang sudah terpilih mampu membenahi kembali kota Jakarta, agar Jakarta tetap nyaman dan terasa aman khususnya bagi warga Jakarta sendiri. Dari sisi lain, ketidaknyamanan tinggal di Jakarta harus juga di lihat dari warga Jakarta. Berbagai persoalan timbul pasti ada penyebabnya. Maka dari itu pembenahan kota Jakarta harusnya memang dilakukan secara bersama-sama dengan gerakan saling mendukung. Agar terciptanya Jakarta yang aman dan nyaman sepanjang hari.

Bukan hanya kenyamanan dan keamanaan dalam berlalu lintas, keanyamanan lain yang perlu di perhatikan adalah kenyamanan dalam kehidupan sosial. Banyaknya kasus korupsi di indonesia yang menyeret mereka para wakil rakyat nampanya juga kasus penting yang harus segera di selesaikan seperti kasus yang di muat dalam situs tempo.co terhadap Hartati berikut ini http://www.tempo.co/read/news/2012/07/30/063420080/KPK-Kembali-Periksa-Hartati. Proses yang begitu panjang untuk menguak satu persatu mafia koruptor yang ada di Indonesia. Mungkin ini juga salah satu faktor penghambat menjadikan Jakarta kota yang aman dan nyaman bebas dari korupsi.